Pelapisan Masyarakat atau Stratifikasi Sosial



 Hasil gambar untuk social stratification
ARTIKEL UNTUK ILMU SOSIAL DASAR
Setiap aspek dalam kehidupan pasti memiliki lapisan atau bisa di stratifikasi. Misal seperti dalam makhluk hidup, setiap makhluk hidup itu berbeda-beda sehingga harus di kelompokkan atau di stratifikasi. Begitu juga dengan kehidupan sosial atau masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai aspek-aspek yang membedakan satu sama lain. Sehingga setiap kehidupan masyarakat itu pasti heterogen bukan homogen.

Pelapisan masyarakat atau stratifikasi sosial mirip seperti tingkatan dari sebuah masyarakat. Setiap masyarakat memiliki tingkatan-tingkatan tertentu, misal dalam kelebihan dalam hal tertentu ataupun kekurangan dalam hal tertentu. Ada bagian dari masyarakat yang lebih dalam hal materi sebaliknya ada juga bagian dari masyarakat yang kekurangan dalam hal materi. Singkatnya, stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat menjadi strata-strata atau lapisan-lapisan. Sehingga membuat suatu hierarki di dalam kehidupan masyarakat.

Stratifikasi sosial menurut Robert M. Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege dan prestise. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial ialah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. 

Dari definisi menurut para ahli menunjukkan bahwa stratifikasi sosial bisa dibagi menjadi beberapa ukuran.
1. Dari kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan sebagai ukuran pelapisan masyarakat atau stratifikasi sosial. Masyarakat yang memiliki harta yang berlimpah akan menempati strata tertinggi di dalam stratifikasi sosial. Sebaliknya masyarakat yang tidak mempunyai kekayaan akan ditempatkan di strata yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari bentuk tempat tinggal yang dimiliki, benda-benda yang dimiliki, dan lifestyle atau gaya hidup suatu masyarakat.
2. Dari kekuasaan
Seseorang yang memiliki jabatan atau kekuasaan yang tinggi menempati posisi teratas di stratifikasi sosial. Seperti seorang presiden yang menjadi suatu kepala negara maka dia ditempatkan di strata teratas dalam stratifikasi sosial. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan. Sebab biasanya orang yang berkuasa adalah orang yang memiliki kekayaan yang berlebih atau sebaliknya orang yang memiliki kekuasaan dapat mendatangkan kekayaan.
3. Dari ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan sering dipakai oleh masyarakat untuk dijadikan ukuran atau patokan. Seseorang yang menguasai suatu ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tertinggi dalam stratifikasi sosial yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik yang disandang oleh seseorang, misalnya insinyur, arsitek, dokter, doktor, ataupun gelar lain seperti profesor.

Jadi pada dasarnya sebuah komunitas dalam suatu masyarakat terdapat sebuah lapisan yang membedakan antara suatu individu atau kelompok di dalam sebuah komunitas masyarakat. Orang-orang yang berada di dalam strata teratas pelapisan masyarakat bukan hanya dengan ‘abrakadabra’ sehingga mereka bisa berada di posisi tersebut. Banyak dari mereka yang sebelumnya berada di strata terbawah tetapi terus berjuang sehingga bisa berada di posisi nya sekarang. Jadi, para pembaca, apakah anda hanya ingin tetap tinggal konstan di strata terbawah atau mau menaiki tangga lapisan menuju ke strata teratas? Itu semua ada di keputusan anda.

Referensi:



Komentar

Posting Komentar